oleh: Abu Nabiel Muhammad Ruliyandi
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Khutbah yang Pertama
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib
tidak pernah bosan-bosannya untuk menghimbau diri khatib secara pribadi dan
para jama’ah sekalian untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah di mana saja kita
berada dengan berupaya semaksimal mungkin mengerjakan perintah-perintahNya dan
menjauhi laranga-laranganNya. Karena tidak ada bekal terbaik di hari kiamat
kelak yang membuat kita Mulia di sisiNya melainkan dengan taqwa. Karena tidak
ada yang mampu menjadi tameng kita dari adzab dan api nerakaNya melainkan
adalah taqwa yang kita miliki.
Allah Ta’ala berfirman,
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ
التَّقْوَى (البقرة:197)
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan
bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”(QS. al-Baqarah:197)
Dan Rasulullah bersabda,
اِتَّقِ اللهَ حَيْثمُاَ كُنْتَ وَأَتبِْعِ السَّيِّئَةَ اْلحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلقٍُ حَسَنٍ (رَوَاهُ التِّرْمِذِي)
“Bertakwalah kamu di mana saja kamu berada, dan sertakanlah olehmu
kejahatan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskannya (kejahatan tersebut),
serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”. (HR. at-Tirmidzi, dengan
sanad hasan shahih).
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Ada sebuah Ungkapan atau kalau boleh ia
disebut motto hidup yang cukup sederhana, “Tidak akan Pernah Kembali Hari-hari
yang Telah Berlalu”. Kenapa kita katakan sederhana?? sebab ungkapan ini cukup
familiar di telinga kita, bahkan ia terkadang bagaikan angin yang lalu begitu
saja, atau ungkapan picisan kuno yang tak ada arti bagi sebagian orang, bahkan
anak-anak kecil saja tahu dan mengerti kalau hari-hari yang telah dilewatinya
tidak akan pernah terulang dan kembali lagi. Tentunya tidak bagi para pemerhati
kehidupan atau orang-orang yang selalu merenungi dan menghayati hidup yang
dijalani, juga tidak bagi orang yang selalu mengevaluasi diri dan ingin
hari-harinya yang sekarang dan yang nanti lebih baik dari hari-harinya yang
telah lalu. Karena baginya hari-hari yang telah lalu adalah sejarah sekaligus
pelajaran untuk menatap dan manata hidup di masa depan yang lebih gemilang,
pelajaran mahal yang tak bisa di hargai dengan lembaran-lembaran kertas yang
kini telah berubah menjadi sembahan, hari-hari yang telah berlalu terus akan
menyisakan kenangan dan kenikmatan bagi siapa saja yang menghabiskannya untuk
sesuatu yang indah dan penuh makna.. dan selalu akan meninggalkan penyesalan
dan kesedihan yang mungkin tak terlupakan bagi siapa saja yang menjalaninya
untuk sesuatu yang sia-sia dan penuh dosa.
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Tentunya bagi seorang mukmin hari-hari
adalah sebuah kesempatan yang berharga untuk beramal dan berinvestasi
sebanyak-banyaknya yang tidak akan pernah ia sia-siakan begitu saja. Sehingga
ia selalu berupaya untuk mengisi lembaran-lembaran hidupnya dengan sesuatu yang
mendatangkan keridhaan dan kecintaan Allah Ta’ala. Sebagaimana dia tahu
Rasulullah bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ اْلمَرْءِ تَرْكُهُ
مَا لاَ يَعْنِيْهِ (رواه الترمذي)
“Diantara kesempurnaan (kebaikan) Islam
seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna bagi dirinya.” (HR. at-Timidzi, dishahihkan oleh al-Albany)
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Kalau hari-hari yang biasa dijalani oleh
seorang mukmin begitu ia manfaatkan sebaik mungkin, apalagi jika ia berada di
hari-hari yang di dalamnya terdapat bonus-bonus dan ‘seabrek’ keistimewaan yang
disediakan dan begitu menjanjikan, tentunya betul-betul tidak sedikitpun ia
akan sisakan hari dan waktunya kecuali untuk mengejar dan meraih semua
bonus-bonus dan keistimewaan nan menggiurkan. Dia akan tampak agresif dan
kompetitif dan siap bersaing serta berupaya mengungguli rival-rivalnya demi
sebuah prestasi yang akan diraih. Allah Ta’ala berfirman,
فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا
تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ
(البقرة: 148)
“…Maka berlomba-lombalah kamu (dalam
membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Seungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah:148)
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Hari-hari yang indah dan didambakan itu
kini hampir datang kepada kita, hari-hari yang terdapat pada bulan yang sangat
istimewa di mata Sang Pemiliknya dan bagi siapapun yang mengetahui
keistimewaannya, tamu nan agung yang selalu dinanti-nanti oleh semua orang yang
merindukannya, dia adalah bulan ramadhan bulan rahmah, bulan maghfirah, bulan
berkah, bulan sabar, bulan Qur’an, bulan shadaqah, bulan pendidikan dan
madrasah orang-orang yang beriman, bulan dilipat-gandakan pahala dari setiap
amalan yang dikerjakan di dalamnya dan masih banyak lagi nama-nama yang indah
untuknya yang belum disebutkan, sesuai dengan banyaknya kebaikan dan keutamaan
di dalamnya.
Allah Ta’ala berfirman,
Allah Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ اَّلذِي أُنْزِلَ فِيهِ
اْلقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ اْلهُدَى وَاْلفُرْقَانِ (البقرة:
185)
“(Beberapa hari yang ditentukan itu
ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. 2: 185)
Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah ia
berkata, Rasulullah bersabda,
كَانَ رَسُولُ اللهِ يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ
يَقُولُ: قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ, شَهْرٌ مُبَارَكٌ, كَتَبَ اللهُ
عَليَْكُمْ صِيَامَهُ, فِيهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ اْلجَنَّةِ, وَتُغْلَقُ فِيهِ
أَبْوَابُ اْلجَحِيمِ, وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ, فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ
أَلْفِ شَهْرٍ, مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ (رواه أحمد والنسائي)
“Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
biasanya memberi kabar gembira kepada para shahabatnya dengan bersabda,'Telah
datang kepada kalian bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah telah
mewajibkan kalian berpuasa Ramadhan, Pada bulan ini pintu-pintu langit dibuka
dan pintu-pintu jahannam ditutup, tangan-tangan syetan dibelunggu, dan di
dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, maka
barangsiapa yang dijauhkan (diharamkan) dari kebaikannya, maka benar-benar
telah dijauhkan.” (HR. an-Nasa’i)
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Dan wahai hamba-hamba Allah yang haus
akan pengabdian dan ketaatan kepadaNya, jangan biarkan ia berlalu dan lewat
begitu saja di depan mata, cukuplah ramadhan yang lalu menjadi pelajaran dan
sekaligus penyesalan yang nyata, karena telah menyia-nyiakan kesempatan yang
ada, yang telah Allah anugerahkan kepada kita, dengan hanya membawa sedikit
dari sekian banyak dan berlimpah ruahnya kebaikan-kebaikanNya yang tersedia.
Atau boleh jadi tidak sedikitpun pahala yang terbawa, karena banyak amalan
utama yang tak terjaga, dan hilang dengan sia-sia. Allah Ta’ala berfirman,
ياأيهاالَّذِينَ ءَامَنُوااتَّقُوااللهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوااللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ
بِمَا تَعْمَلُونَ. وَلاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوااللهَ فَأَنْسَاهُمْ
أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (الحشر: 18-19)
“Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Dan janganlah kamu
seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa
kepada diri mereka sendiri.Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr:18-19)
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ
لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ
إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah yang Kedua
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وبعد,
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Pernahkah kita berpikir kalau ramadhan
ini adalah ramadhan terakhir yang Allah taqdirkan buat kita, maka apa yang kita
akan perbuat di dalamnya?
Seseorang yang tahu kalau hidupnya akan berakhir saat itu, pastinya dia akan menyiapkan segala bekalnya dengan sebaik dan sesempurna mungkin. Maka dia akan menjadikan ramadhannya kali ini menjadi ramadhan terbaik dan berkualitas dari sebelum-sebelumnya.
Seseorang yang tahu kalau hidupnya akan berakhir saat itu, pastinya dia akan menyiapkan segala bekalnya dengan sebaik dan sesempurna mungkin. Maka dia akan menjadikan ramadhannya kali ini menjadi ramadhan terbaik dan berkualitas dari sebelum-sebelumnya.
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Tentunya untuk menjadikan ramadhan lebih
baik dan berkualitas, dibutuhkan persiapan yang ekstra serius dan
sungguh-sungguh. Khususnya yang lebih diprioritaskan adalah menyiapkan
ilmu-ilmu syar’I seputar ramadhan itu sendiri. Sehingga dengan bekal tersebut
betul-betul seseorang akan menjalani ramadhannya dengan Iman dan ihtisab (hanya
mengharap pahala dan ridha Allah semata), Rasulullah bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا عُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan hanya mengharap pahala dari
Allah (ihtisab), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Muttafaq’alaih).
Dalam hadits yang lain,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا عُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)
“Barangsiapa mendirikan shalat malam
Ramadhan (tarawih) karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah (ihtisab),
niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Muttafaq’alaih)
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Hanya dengan bekal ilmu syar’I yang
cukuplah, insya Allah ibadah yang dijalani selama sebulan penuh menjadi ibadah
yang maqbulah (diterima oleh Allah Ta’ala) karena semata-mata melaksanakan
perintah Allah melalui tuntunan Rasul-Nya shallallahu’alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ
أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ (رواه مسلم)
“Barangsiapa yang beramal (beribadah)
yang tidak ada perintah dari kami, maka ibadahnya tertolak”. (HR. Muslim)
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Bukan hanya itu saja yang akan diterima
olehnya, Allah akan memasukkannya ke dalam hamba-hambaNya yang bertakwa
(al-Muttaqun), karena tujuan disyariatkannya puasa Ramadhan itu sendiri adalah
agar-agar orang yang melaksanakan ibadah di dalamnya, menjadi hamba-hamba Allah
yang bertakwa yang tidak ada balasannya kecuali dipersiapkan surga untuknya.
Amin.
Sebagaimana firmanNya,
Sebagaimana firmanNya,
يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلىَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ (البقرة: 183)
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah:183)
Allah Ta’ala berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ
رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ أُعِدَّتْ
لِلْمُتَّقِينَ (ال عمران: 133)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran:133)
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah
Demikianlah, semoga khutbah yang singkat
ini bisa menjadi renungan dan motivasi bagi kita semua untuk menjadikan
ramadhan kali ini menjadi lebih berarti dan penuh berkah ilahi. Amin.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar